Tes IQ Internasional Online

Untuk menghitung kecerdasan Anda, biasanya disebut IQ, faktor-faktor berikut mengintervensi:

• Nilai: Anda mendapatkan satu dengan menyelesaikan tes
• Usia mental: Usia di mana skor Anda dikaitkan. Ini dihitung sehubungan dengan skor rata-rata tes yang diperoleh orang-orang dalam rentang usia yang sama.
• Umur kronologis: Umur orang yang menyelesaikan ujian.
• Hasil Bagi: Ini terdiri dari membagi usia mental kita dengan usia kronologis sebenarnya. Dari sinilah nama "Intelligence Quotient" berasal, sebagai pengukur kecerdasan.

Sebagai contoh:

Jika seorang anak berusia 12 tahun mengikuti tes IQ dan nilainya sesuai dengan IQ rata-rata yang dimiliki anak berusia 17 tahun, maka:

• Usia kronologisnya adalah 12 tahun.
• Usia mentalnya adalah 17 tahun.
• Dan IQ-nya akan menjadi 17/12 = 1,41 (setara dengan IQ 141).

Meskipun kategori dan nama mungkin berbeda menurut pembuatnya, di bawah ini Anda dapat melihat klasifikasi yang disebut "skala kecerdasan", menurut Wechsler.

Untuk menentukan apakah seseorang itu berbakat, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung IQ-nya melalui sebuah tes.

Berdasarkan hasil ini, kita dapat mengasosiasikannya dengan kelompok berbakat, atau menentukan bahwa dia memperoleh IQ rata-rata dan oleh karena itu tidak digolongkan sebagai orang dengan kemampuan tinggi.

Ingat bahwa:

• Mayoritas skor populasi antara 80 dan 120 poin.
• Orang yang mendapat skor antara 120 dan 130 dianggap brilian.
• Mereka yang memperoleh skor lebih tinggi dari 130 disebut berbakat.

Individu berbakat dapat dengan mudah dikenali jika mereka memiliki banyak karakteristik berikut:

• Mereka belajar membaca sejak usia dini, dan mereka juga membaca dengan sangat cepat.
• Tidak hanya membaca dengan cepat, tetapi juga memiliki kapasitas sintesis yang tinggi. Mereka biasanya mencapai 80% setelah pembacaan pertama.
• Mereka cenderung kurang tertarik untuk berhubungan dengan orang-orang seusia mereka. Umumnya karena mereka tidak berjalan dengan kecepatan yang sama.
• Mereka sangat menuntut dan perfeksionis.
• Mereka memiliki sedikit toleransi terhadap frustrasi.
• Mereka bisa menderita kecemasan dan masalah stres.
• Mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang besar.
• Penolakan tugas yang berulang.
• Tingkat analisis yang luas.

Jika Anda tertarik dengan subjek ini, atau ingin tahu apakah seseorang dilahirkan cerdas atau dibuat, saya sarankan Anda membaca: Cerdas lahir atau dibuat.

Sebelum menjawab, penting untuk diingat “IQ yang tinggi bukanlah jaminan kesuksesan”. Begitu pula, banyak orang dengan IQ rata-rata telah mencapai kesuksesan.

Kembali ke topik, seringkali mereka yang dianggap berbakat akhirnya hidup di dunia ketidakbahagiaan. Dan ini mungkin beberapa alasannya:

• Kurangnya minat pada aktivitas yang umum untuk usianya.
• Tingkat percaya diri yang rendah.
• Penderitaan atau kecemasan karena analisis berlebihan yang terus menerus.
• Insomnia karena pikiran yang tidak berhenti.

Semua hal di atas cenderung mengakibatkan isolasi sosial, dan sering kali kebingungan menghalangi orang-orang ini untuk merumuskan solusi, bahkan dalam situasi yang mudah diselesaikan oleh orang biasa.